Artikel Details
- Home
- Artikel Details
- perkembangan mobil listrik secara global
perkembangan mobil listrik secara global
Era sekarang telah berkembang kendaraan menggunakan tenaga listrik atau campuran motor listrik dengan mesin bakar konvensional. Kepedulian pada lingkunganlah yang kemudian menghasilkan produk mobil berbahan bakar alternatif tersebut. Harapan yang ingin dicapai adalah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil sekaligus menurunkan emisi hasil pembakaran mesin konvensional agar bumi semakin lestari.
Sumber: https://otomotif.kompas.com/read/2018/06/06/090200615/antara-pohon-plastik-dan-kendaraan-listrik?page=all
Hasil karya para insinyur otomotif tersebut membagi mobil menjadi 5 kategori: pertama, yang ditenagai oleh mesin konvensional (diesel maupun bensin). kedua, tenaga hybrid (mesin konvensional dengan kombinasi tenaga baterai yang diisi dari gerakan mesin tersebut seperti yang dipakai di Toyota Prius). ketiga, mobil bertenaga PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) mobil yang ditenagai mesin konvensional, tetapi untuk baterai bisa dicas/isi menggunakan listrik rumah atau stasiun pengisian dan keempat adalah Range Extender yaitu mobil bergerak menggunakan motor listrik sebagai tenaga utama, tetapi tetap dilengkapi dengan mesin konvensional yang fungsinya men-charge baterai manakalah baterai sudah habis saat berkendara. kelima; Electric Car (EV) mobil yang murni digerakkan oleh motor listrik bertenaga baterai tanpa tambahan mesin bakar konvensional.
Perkembangan mobil listrik dibantu oleh pemerintah melalui perusahaan PLN dan pemerintah juga sedang mau investasi di bidang baterai. Perlahan tapi pasti, mobil-mobil listrik itu kemudian semakin mendapat hati di masyarakat. Hasil proyeksi dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF) menjelaskan bahwa 55 % Pasar Global adalah Mobil Listrik di 2040. Hal ini dapat disimpulkan bawa tahun 2040, jumlah mobil listrik totalnya mencapai 55 persen atau setara kurang lebih 60 juta unit dari penjualan mobil global. Artinya, dalam 20 tahun ke depan, mobil-mobil listrik semakin mudah didapat dengan dukungan infrastruktur yang memadai.
Sejumlah pabrikan otomotif dunia kini berlomba-lomba untuk menelurkan mobil bertenaga listrik. Dalam kacamata bisnis, kini mereka tengah sibuk memproduksi dan memasarkan mobil listrik ke berbagai negara. Bahkan sejumlah pabrikan kini mulai berani mendeklarasikan akan meninggalkan produksi mobil bertenaga mesin berbahan bakar fosil murni beralih total ke mobil bermesin tenaga listrik, seperti yang dilakukan Chang’an di China, mengikuti jejak Tesla di Amerika Serikat yang fokus pada penjualan dan produksi mobil listrik murni.
Berdasarkan dari hasil studi terbaru, penjualan mobil listrik (electric vehicle) pada 2040, diperkirakan mencapai 55 persen terhadap total pasar otomotif dunia. Angka tersebut juga turut menggantikan setidaknya 7 persen dari konsumi BBM.